DIKLAT EKONOMI ISLAM DAN SARASEHAN 2019
DEMA Program Studi Ekonomi Syari’ah yang berkolaborasi dengan KSEI ForSEI (Forum Studi Ekonomi Islam) IAIN Kediri melaksanakan agenda rutinan setiap tahunnya yakni Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan pada tanggal 14-15 September 2019. Acara ini berlangsung selama 2 hari yakni sabtu dan minggu yang bertempat di Balai Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Berbeda dengan agenda Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan pada tahun lalu, pada tahun ini kegiatan DEI dan Sarasehan dilaksanakan lebih menarik dan spesial dengan mengangkat tema manifestasi nilai-nilai ekonomi syariah demi terbentuknya ekonom muda yang berjiwa visioner, kompetitif dan berkarakter menuju kejayaan ekonomi islam.
Pada Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan 2019 ini, terhitung peserta diklat lebih meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sebanyak 316 mahasiswa yang merupakan mahasiswa aktif program studi ekonomi syari’ah IAIN Kediri angkatan 2019. Dengan jumlah peserta yang semakin tinggi ini, kegiatan DEI dan Sarasehan tetap berjalan dengan lancar dan khidmat hingga berakhirnya acara.
Kegiatan ini dimulai pada hari sabtu tanggal 14 September 2019 tepatnya pada pukul 08.00 WIB. Materi pertama diklat yang diterima oleh peserta yaitu mengenai Keprodian yang disampaikan langsung oleh Bapak Dr. H. Ahmad Syakur, M.E.I. selaku Ketua Prodi Ekonomi Syari’ah IAIN Kediri yang juga merupakan dosen aktif di kampus IAIN Kediri. Adapun juga materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Rizki Kana Oksamal selaku founder Kaos Gaplek Kediri, beliau menjelaskan tentang kewirausahaan dan juga menyampaikan bagaimana cara memulai berwirausaha yang baik serta sesuai dengan syariat Islam. Dan materi terakhir pada kegiatan ini disampaikan oleh saudara Muhammad Fauzi selaku Koordinator FoSSEI Komisariat Kediri 2018-2019 yang mana beliau menjelaskan tentang keFoSSEIan dan juga peran seorang ekonom rabbani.
Disamping menerima penyampaian materi-materi tersebut, peserta juga melakukan kegiatan SGD atau Small Discussion Group yang mana dilakukan untuk menggali kembali materi-materi yang telah disampaikan oleh para narasumber di atas. Selain itu, peserta juga mempersiapkan beberapa persiapan untuk pelaksanaan pensi (pentas seni). Pentas seni sendiri adalah kegiatan bertujuan untuk menyalurkan dan menunjukkan bakat dari para peserta dan juga panitia Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan 2019. Acara pentas seni ini dimulai pada pukul 18.00 dan terlaksana dengan sangat meriah karena partisipasi dan semangat dari para peserta yang luar biasa.
Pada hari kedua Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan, tepatnya pada tanggal 15 September 2019, para peserta dan panitia mengikuti senam pagi dan dilanjut dengan kegiatan outbound. Outbound yang dilakukan bertujuan untuk menguji kekompakan kelompok dan melatih jiwa kepemimpinan (leadership) dari para peserta diklat. Dan kegiatan inipun menjadi akhir dari serangkaian kegiatan Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan 2019.
Adanya Diklat Ekonomi Islam dan Sarasehan 2019 ini membuat para peserta merasakan dampak positif dan tidak sedikit dari mereka mendapatkan ilmu yang belum pernah mereka dapat sebelumnya. Salah satunya dirasakan oleh Lia Widya, mahasiswa ekonomi syariah kelas D yang merupakan peserta DEI dan Sarasehan “awalnya saya ragu mengikuti kegiatan ini, tetapi karena saya ingin mernambah ilmu dan juga teman baru jadi saya mangikuti kegiatan ini. Ternyata acara di dalamnya cukup menarik apalagi saat games berlangsung, games akan lebih seru lagi apabila ditonton oleh semua peserta game ”. Ada juga saudara Ulfa Nur Fadila yang pada kegiatan ini berlaku sebagai panitia OC DEI dan Sasehan 2019 “acara DEI tahun ini lebih asyik dan menarik karena di dalamnya tidak hanya mendapat materi saja, melainkan juga ada penampilan pentas seni dan juga games yang sangat seru sehingga membuat peserta terlihat lebih semangat dan berantusias”.