SEMINAR KEBAHASAAN
Kediri, Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Pusat IAIN Kediri, Dr. Wahidul Anam, M.Ag membuka secara resmi Seminar Kebahasaan, Kediri, pada Kamis, 07 November 2019 di Gedung Rektorat Lt.4 IAIN Kediri. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) P.S Pendidikan Bahasa Arab ini mengusung tema “Revitalisasi Nilai-Nilai Bahasa Arab Melalui Pendidikan, Seni dan Budaya Dalam Membangun Peradaban Intelektual Di Era Revolusi Industri 4.0” yang diikuti sebanyak 250 mahasiswa IAIN Kediri yang mengikuti kegiatan ini baik peserta dari mahasiswa prodi pendidikan bahasa arab maupun mahasiswa prodi lainya.
Seminar Kebahasaan merupakan kegiatan DEMA P.S PBA yang dirancang untuk mahasiswa IAIN Kediri demi menguatkan cinta akan kebahasaan serta pemahaman bahasa secara mendalam sehingga mahasiswa dapat menggunakan narasi kebahasaan yang benar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi serta implikasi bahasa dalam perkembangan zaman modern saat ini. Mahasiswa juga mampu menguraikan dan memahami pengertian bahasa, sejarah, serta objek linguistik, karena dirasa penting bagi kami selaku Dewan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab untuk memahamkan kepada khalayak mahasiswa PBA akan epistemology ilmu nahwu atau ushulun nahwi. Karena mahasiswa PBA sendiri sangat membutuhkan apa itu yang dinamakan lahn ( penyelewengan terhadap bahasa )
Menurut perkembangan bahasa arab di era globalisasi, tentunya banyak juga perkembangan mengenai ilmu-ilmu spesifik yang ada didalamnya. Contohnya ilmu nahwu yang harus dan sangat bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang makin pesat, Maka dari itu kami selaku Dewan Mahasiswa sangat merasa membutuhkan untuk mengadakan seminar mengenai kebahasaan tersebut. Yang kami harapkan adalah mahasiswa mampu mengambil secercah intisari dari seminar ini bagaimana bahasa mengalami ancaman penyelewengan-penyelewengan atau dalam isrtilah Ibn Jinny “Lahn”. Yang kamin harapkan juga bagaimana mahasiswa bahasa arab bisa mencari solusi-solusi dari perkembangan lahn di era globalisasi ini sebagai tantangan eksistensi Pendidikan Bahasa Arab di era Industri 4.0.